#PreggyTips: 10 Items On Your First Trimester Pregnancy Survival Kit (Agar Lebih Mudah Melewati Trimester Awal Kehamilan)

Written By :

Category :

#PreggyJournal

,

#PreggyTips

,

Motherhood

Posted On :

Share This :

first-trimester-pregnancy-surviva-kit



Hi moms!
Trimester pertama kehamilan adalah masa-masa tersulit. Tubuh kita sedang mengalami perubahan hormon yang terkadang menimbulkan kondisi yang tidak nyaman. Aku sendiri dari hamil pertama dan kedua ini di trimester awal mengalami mual dan muntah. Walaupun mungkin tidak terlalu parah, karena aku masih bisa makan tapi tetap saja rasanya tidak nyaman. Aku pernah dengar ada yang mual dan muntah sampai tidak bisa makan. Ada juga yang sama sekali tidak mual dan muntah. Memang akan berbeda kondisinya disetiap orang. Untuk itu aku mau berbagi sedikit tips berdasarkan pengalamanku, ini seperti “must have item” yang bisa membantuku ketika mengalami morning sickness dan kondisi lainnya di trimester pertama kehamilan. Siapa tahu ada calon ibu baru disini, semoga ini membantu ya. 

first-trimester-pregnancy-surviva-kit

1. Prenatal Vitamin

Biasanya setelah melakukan test pack dan tahu hamil, aku akan segera periksa ke dokter kandungan. Aku mau memastikan kondisi janin. Juga untuk dapat prenatal vitamin yang sesuai. Kalian bebas pilih mau berkunjung ke dokter kandungan siapa di RS mana pun. Atau kalau mau periksa di klinik Bidan pun tidak masalah. Terpenting periksakan terlebih dahulu lalu jika dapat prenatal vitamin kalian jangan lupa untuk minum. 
Mungkin prenatal vitamin tidak akan membantu mengurangi gejala awal kehamilan seperti mual. Tapi prenatal vitamin sangat penting untuk perkembangan janin yang ada dikandunganmu. Untuk prenatal vitamin aku hanya ikut apa yang diresepkan dokter. Aku gak beli prenatal vitamin diluar itu. Tapi bebas ya, kalau misalkan kalian mau beli misal, Blackmores atau merk lainnya asal pastikan sudah ditanyakan ke Obgyn kalian sebelumnya.  
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

2. Botol Minum

Kondisi mual dan muntah bisa memicu dehidrasi. Ibu hamil tidak boleh sampai mengalami itu karena akan berpengaruh ke kondisi janin. Jadi, sebisa mungkin aku cukup minum air. Aku mensiasati membawa botol minum. Karena pada awal kehamilan anak kedua ini aku harus training ke Jakarta yang mengharuskan aku menempuh perjalanan 1-2 jam. Aku selalu bawa air minum sendiri dari rumah untuk diperjalanan. Kemudian aku akan refill di tempat training sebelum aku pulang. Kalau di kantor, mejaku cukup dekat dengan dispenser jadi aku hanya menyediakan gelas besar bertutup diatas meja.
Dirumah pun begitu, aku usahakan tetap cukup minum. Kalau aku pribadi ketika mual aku lebih suka minum air hangat. Tetapi ada juga yang bilang air es bisa membantu untuk mengurangi mual. Pokoknya senyamannya kamu saja, lebih suka air hangat atau air es silahkan pilih. 
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

3. Snack Bar atau Biskuit

Seperti yang tadi aku sudah bilang ada beberapa ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sampai susah makan. Kalau aku masih bisa makan walaupun dengan porsi kecil. Jadi, disela jam makan aku sempatkan ngemil. Cemilan yang pas menurutku ya snack bar seperti soy joy, bengbeng, biskuit atau granola. 
Biasanya kamu akan merasa lambung serba salah, diisi makanan salah gak diisi lebih gak enak. Untuk itu usahakan pilih cemilan sehat yang gampang dicerna. Jadi lambung tidak terlalu bekerja dengan berat. Sebaiknya hindari makan gorengan, berlemak (kalau aku gak bisa makan daging) dan pedas. Cemilan buah juga bisa jadi pilihan kalau tidak repot untuk mempersiapkannya.
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

4. Permen jahe atau asam

Permen jahe akan berguna untuk mengurangi mual. Kalau kalian suka kalian bisa sediakan ini. Bisa juga permen asam seperti gulas. Tapi saranku sebelum makan permen asam kalian pastikan lambung tidak dalam keadaan kosong mencegah heart burn dan lambung perih.
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

5. Teh

Segelas teh hangat bisa juga membantu mengurangi rasa mual. Beberapa ada yang bilang teh papermint juga bisa membantu. Hanya saja saranku kalian harus tanyakan ke tenaga kesehatan mengenai boleh tidaknya penggunaan teh herbal.
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

6. Pregnancy Bra


Jangan ragu untuk segera membeli bra khusus ibu hamil atau bahkan bra menyusui. Karena tubuh akan segera mengalami perubahan, payudara membesar dan lebih sensitif sehingga bra yang biasa dipakai akan terasa kurang nyaman. Pengalamanku pakai bra yang biasa itu lebih ketat sehingga terasa pengap. Aku lebih suka pakai bra menyusui yang ukurannya besar tanpa busa. Lebih nyaman. 
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

7. Belly Butter (Body Moisturizer, Bio Oil, Baby Oil)

Memakai belly butter dari awal kehamilan menurutku sangat penting untuk membantu mencegah dan mengurangi stretch mark. Waktu hamil anak pertama aku agak gak peduli mengenai ini. Tapi setelah mengalami sendiri, aku jadi agak menyesal gak mulai perawatan dari awal. Perawatan itu menurutku adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri bukan karena orang lain. 
Tenang saja, kamu gak perlu pakai strech mark cream yang harganya mahal. Kamu bisa pakai hand & body lotion yang biasa kamu pakai (pastikan kandungannya aman untuk ibu hamil) atau bisa pakai VCO bahkan bisa pakai baby oil. Intinya kamu melembapkan kulit perut, kalau kulit perut lembap bisa mengurangi rasa gatal dan strech mark.
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

8. Baju/ Pakaian Longgar

“Memangnya di trimester pertama sudah perlu beli baju hamil?” 
Gak harus beli baju hamil di trimester pertama. Tapi kamu bisa mulai memilih baju yang kamu punya. Pilih baju yang ukurannya besar, supaya kamu lebih nyaman. Dijamin ketika mengalami mual, pusing atau bahkan muntah pasti kamu akan lebih memilih menggunakan pakaian yang nyaman.
Aku pribadi selama hamil gak suka pakai baju pas dibadan, pasti aku pakainya baju yang longgar. Jeans aku tinggalkan bahkan maternity jeans pun aku gak tertarik untuk beli. Aku lebih suka pakai kaos oblong dengan leging atau daster kalau dirumah. Kalau pergi aku lebih suka pakai dress. Atau atasan longgar dengan celana hamil. Karena aku berhijab, tentu saja aku menghindari memakai leging sebagai luaran jika pergi keluar rumah. Nyaman tapi tetap sopan.
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

9. Aroma terapi

Di awal kehamilan hidungmu akan lebih sensitif dengan bau. Pas hamil anak pertama aku gak suka bau dapur dan gas. Jadi aku jarang masak waktu itu. Aku suka sama wangi parfum yang lembut. Jadi aku masih bisa pakai parfum. Juga di kamar masih pakai pengharum ruangan. 
Nah, pas hamil anak kedua ini semua bau mengganggu buatku. Dari yang bau gak enak seperti sampah, sampai wangi parfum. Aku gak suka. Jadi, aku gak pakai apapun. Ah…kecuali bau minyak angin hahaha. Jadi aroma terapi disini maksudku adalah bau-bauan yang kamu suka saja. Kalau gak suka ya jangan. 
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

10. Kantong plastik hitam

“Loh ini kok masuk list?”
Hahaha iya, pengalaman ketika berpergian dengan grab car waktu itu aku mual dan mau muntah. Bingung dong, udah pusing keringet dingin tapi bingung masa mau muntah di mobil. Alhasil aku ngomong sama driver dan Alhamdulillah si bapaknya sedia kantong plastik hitam. Yaudah gitu lah ya..
Persiapan lebih baik sih. Gak usah malu juga kalau muntah, namanya juga lagi hamil muda. Waktu itu aku minta maaf sama si bapaknya terus kata beliau “gapapa mba namanya juga lagi hamil, lagipula saya sudah biasa bawa penumpang kok mba gak masalah”. Kalau kamu cuma dirumah saja sih ya gak perlu sedia ini ya. Kalau mau muntah ya tinggal ke toilet saja.. hehehe.
10 item, berdasarkan pengalamanku sih itu ya. Aku tegaskan aku bukan expert, jadi murni artikel ini aku buat untuk sharing sesama ibu apalagi kalau disini ada yang baru pertama kali hamil.  Buat kalian kalau ada yang lebih perpengalaman dari aku bisa share juga kira-kira apalagi ya yang bisa masuk list yang bisa membantu ibu melewati kehamilan trimester pertama. Semoga tulisan ini membantu ya. Terimakasih sudah mampir di blog aku. Sampai jumpa di #pregnancytips selanjutnya!!
first-trimester-pregnancy-surviva-kit

Do you want to collaborate?

If you are interested in collaborating with this blog, don’t hesitate to contact me