Powered by Blogger.

Search This Blog

#PreggyTips: Tips Memilih Maternity/Nursing Bra

Assalamualaikum Ladies!! 珞

Memasuki Trimester kedua kehamilan ini, saya merasa sudah lebih bersemangat. Jadi sepertinya saya mulai bisa ngeblog lagi. Saya mau berbagi beberapa tips buat para calon ibu muda seperti saya. Semua berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil saya membaca informasi dari berbagai sumber (buku, blog atau media lainnya). Semoga tips yang akan saya bagikan bisa bermanfaat. Amin..
Untuk tips pertama, saya pilih mengenai maternity bra. Ada beberapa yang bilang maternity bra tidak terlalu penting. Tapi buat saya pribadi ini penting. Karena saya mengalami perubahan hormon yang mengakibatkan perubahan pula pada payudara saya. Buat para ibu yang pernah hamil dan sedang hamil pasti mengerti . Perubahan pertama yang saya rasakan hanya seperti ketika menjelang haid, payudara terasa lebih sensistif. Kemudian seiring dengan berkembangnya janin, payudara akan terasa lebih besar dari ukuran sebelumnya. Saya merasa bra yang saya miliki sudah tidak nyaman dipakai, karena kebanyakan bra yang saya miliki sebelum hamil adalah bra berkawat dan ukurannya pun sudah kekecilan. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli bra khusus ibu hamil/menyusui. Awalnya bingung karena banyak model dan merk. Belum tahu mana yang nyaman dan beli ukuran apa. Sampai akhirnya cari informasi dan trial and eror..hehe.
Berikut beberapa tips yang berhasil saya rangkum, untuk kalian pertimbangkan sebelum membeli maternity/nursing bra.
Contoh maternity bra (sumber: Mooimom)
Bagian belakang (sumber: Mooimom)

  1. Bahan Bra. Pilih bra dengan bahan katun, karena menyerap keringat, nyaman dipakai apalagi ketika malam hari.
  2. Model Bra. Sebaiknya saat hamil dan menyusui hindari pemakaian bra berkawat. Ketika hamil dan menyusui ukuran payudara akan lebih besar dari sebelum hamil. Pemakaian kawat hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Saya sendiri selama hamil merasa "ngap" kalau pakai bra yang berkawat. Pilih bra yang memiliki bukaan (kancing/pengait) berfungsi ketika nanti menyusui. Saya pribadi belum pernah mencoba yang model bukaan. Tapi kalau disuruh memilih saya lebih suka yang bukaan atas yang ada pengaitnya atau model yang cross over. Untuk sementara saya baru punya bra yang model cross over, menurut saya modelnya lebih nyaman karena seperti miniset. Pilih juga bra yang ada pads. Ibu bekerja akan tahu manfaatnya. Sekarang ini model nursing bra sudah sudah lebih beragam. Tetap cantik sekaligus nyaman.
  3. Ukuran Bra. Sebaiknya beli ukuran lebih besar dari sebelum hamil. Bahkan jika nanti bra akan dipakai setelah melahirkan, beli ukuran lebih besar lagi. Saya menyediakan ukuran normal yang saya pakai, 1x lebih besar dari ukuran normal saya dan 2x lebih besar dari ukuran normal. Ini berfungsi ketika nanti menyusui, saat payudara sedang penuh dengan ASI kita bisa pakai ukuran yang besar sedangkan ketika payudara sedang normal kita bisa pakai ukuran normal.
  4. Harga. Prinsip saya kalau beli barang, "ono hergo ono rupo". Ada harga ada kualitas. Asal harganya tidak keterlaluan mahal gak masalah. Karena paling tidak amannya punya 5-7 potong bra kan lumayan kalau harganya mahal. Budget sekali beli bra saya target sekitar Rp 150.000. Saya gak beli bra sekali banyak kok, nyicil aja. Kalau merk Mooimom harganya memang agak mahal tapi Mooimom itu yang menurut saya maternity bra paling enak. Kalau beli di website resminya bisa sampai Rp 150.000. Kalau beli di onlineshop shopee Rp 150.000 bisa dapat 2 bra. Merk Lydyly juga lumayan murah harganya sekitar Rp 45.000. Rp 150.000 bisa dapat 3 bra Lydyly atau kalau mau merk Sorex sepertinya juga sudah ok.
  5. Sediakan kantung cuci khusus bra. Bra bag untuk mencuci di mesin cuci. Saya pernah punya bra yang menurut saya harganya mahal. Tapi karena setiap mencuci saya asal jadikan satu saja dimesin cuci dengan cucian lain hasilnya ya bra saya cepat rusak. Entah dibagian tali atau kawat.

Semoga tips diatas berguna bagi kalian para calon ibu muda supaya tidak galau lagi dalam mencari maternity/nursing bra ya. Kalau ada yang punya tips lainnya share di kolom komentar ya. Happy Pregnancy Mom!! See ya!! 



Review Hayuni: Mustika Ratu Ultra Moisturizing Matte Lip Cream-No.3


Hello Beautiful Ladies!
Lama ya saya tidak review makeup . Kebetulan karena bulan-bulan lalu adalah trimester pertama kehamilan dan ini adalah kehamilan pertama buat saya, jadi sepertinya saya terkena sindrom perubahan hormon yang mengakibatkan malas..hahaha. Sebenarnya saya sudah mempersiapkan bahan review ini jauh hari, tapi kemalasan melanda selama trimester pertama kehamilan.
Kali ini saya meminta adik untuk menjadi model review, alasannya karena saya sedang malas memakai makeup. Jadi nanti dibeberapa postingan kalian akan melihat wajah adik saya 
Saya beli Mustika Ratu Ultra Moisturizing Lip Cream ini di Dan+Dan bulan Ramadhan lalu (sudah lama kan...) kalau tidak salah karena lagi diskon harganya jadi Rp 99.000. Saya hanya beli 1 warna, maklum belinya sekalian dengan lip cream dan makeup lainnya. Kita bahas satu persatu mengenai Mustika Ratu Ultra Moisturizing Lip Cream ini ya.

  • Kemasan
Kemasan Mustika Ratu Ultra Moisturizing Lip Cream ini sangat sederhana dibanding dengan lip cream lainnya. Tapi menurut saya tetap terlihat cantik. Tidak ada kemasan box, hanya kemasan karton disertai karet sebagai tempat tube-nya. Keterangan di karton cukup lengkap, nama produsen, komposisi dan tanggal kadaluarsa.
Kemasan karton

Kemasan tube-nya dari plastik dove (I believe). Warna yang terlihat dari luar tube menurut saya sudah bisa merepresentasikan warna asli lipstick. Di tube-nya juga ada keterangan Batch No. dan Exp Date. Gagang aplikatornya bernuansa rose gold. Berat bersih 4,7gram. Gagang aplikator panjangnya pas, aplikator ujungnya juga tidak terlalu kecil atau gendut jadi tidak akan menyulitkan saat aplikasi.
Tube

Keterangan di tube

  • Formula
Klaim ultra moisturizing-nya memang benar, ketika dipakai lipstick ini tidak membuat bibir kering hasilnya juga bukan yang kelewat matte, jadi gak berasa ada cengkraman di bibir. Saya kurang tahu formula untuk warna lainnya, tapi untuk warna yang saya punya formulanya tidak terlalu creamy. Untuk warna no.3 Cheers Columbines. Warna no.3 ini agak pink dengan hint ungu. Menurut saya pribadi cocok di warna kulit orang Indonesia yang cenderung sawo matang.

On model: Ade


Overall saya suka lip cream ini dan menurut saya recommended dicoba, apalagi buat yang belum pernah pakai matte lip cream. Karena gak akan membuat bibir kalian kering. Jadi masih terasa ringan untuk pemakaian seharian. Tapi tetap ya sebelum aplikasi harus pakai lip balm.



Pro:
+ Tidak membuat bibir kering
+ Warna no.3 pas dengan warna kulit
+ Ketahanannya OK

Con:
- Pilihan warna masih kurang banyak
- Untuk harga masih belum bisa dikategorikan affordable

Nah...begitu lah review Mustika Ratu Ultra Moisturizing Matte Lip Cream-No.3 dari saya. Semua yang saya tulis berdasarkan pengalaman dan pendapat pribadi ya. Jadi kalau ada yang beda pendapat silahkan yuk share di kolom komen di bawah. See you on next review!! 



#PreggyJournal First Trimester: Berkah, Ngidam, Morning Sickness and Hormon Change

Assalamualaikum..

Hai beautiful ladies. Lama rasanya tidak menulis blog, kangen walau mungkin blog ini gak punya pembaca reguler..hahaha (ngenes sendiri).

Kabar bahagia sedang datang dikeluarga kecil saya. Alhamdulillah akhirnya saya hamil. Iya, setelah hampir 1 tahun kami menikah akhirnya kami berhasil juga yeayy!! (upss..). Cerita sedikit penantian kami selama hampir setahun. Sebenarnya kami tidak pernah menunda-nunda untuk segera memiliki anak. Kami malah berdoa dari awal menikah agar cepat dikaruniai anak. Secara usia saya dan suami sudah sangat matang. Saya dan suami sekarang berusia 28 tahun. Malah saya berkeinginan punya anak kembar sekalian biar langsung membesarkan 2 anak..hehe. Manusia kan boleh berencana dan berdoa, Allah yang menentukan jua. Seperti kenyataan bahwa kami harus menunggu hampir setahun. Berkah seminggu sebelum merayakan 1 tahun pernikahan. Allah maha pemberi rizky disaat yang tepat, bulan Ramadhan.

Ramadhan lalu saya genap puasa sebulan penuh. Sebenarnya saya tidak kaget karena jadwal haid saya memang tidak tentu. Ketika awal menikah saya pernah konsultasi ke dokter kandungan, diperiksa, Alhamdulillah tidak bermasalah itu hanya hormon yang tidak stabil kata dokter. Saya tenang lah. Jadi saat puasa kemarin saya tidak curiga sama sekali kalau saya hamil. Memang badan rasanya lemas, tapi ya namanya juga sedang puasa kan. Lalu sampai Idul Fitri saya juga belum mendapatkan haid. Saya masih santai. Saya cuma merasa saat shalat Id saya mual dan sampai rumah sarapan rendang dan ketupatnya keluar lagi. Ah...mungkin saya tidak biasa sarapan pagi-pagi sekali. Siangnya saya masih bisa makan ketupat, mie ayam, keliling makan cemilan. Saat itu saya ingin sekali sambal goreng ati (mungkin ini ngidam pertama saya) karena sampai kebayang-bayang. Besoknya malah kami masih sempat pulkam ke Garut naik bus dengan perjalanan 12 jam karena macetnya jalur Nagrek. Di bus saya cuma merasa mual, ya saya fikir wajar karena mabok perjalanan. Sampai garut untungnya saya bisa makan sambel goreng ati hahaha puas padahal ujungnya cuma makan sedikit.

Seminggu setelah itu saya cerita ke suami kalau saya pengen makan tekwan. Diperjalanan pulang kerja saya kebayang rasa tekwan sampai ngiler. Lalu kami makan tekwan di depan perumahan. Saat itu ngobrol-ngobrol kasih tau kalau sudah telat haid dan mau coba buat test pack. Suami bilang nanti akhir minggu saja. Tapi berhubung saya sudah tidak sabar besok paginya saya TP dan hasilnya garis 2, tapi garis yang satunya belum jelas. Saya dan suami masih ragu. Jadi ya masih santai-santai saja. Malam harinya kami ke bidan, diperiksa kata bidan sudah ada kantung rahimnya. Masih awal kehamilan. Senangnya kami, walau gak sampe ada adegan gendong-gendongan..hehe. Akhir minggunya kami ke dokter untuk USG, Alhamdulillah usia kandungan 4 minggu. (Saya mau cerita juga mengenai dokter dan RSIA tempat saya periksa dan bagaimana akhirnya saya memutuskan untuk akhirnya periksa disana. Di postingan selanjutnya ya)

USG minggu ke-17 ++ 

Lalu...muncul lah semua drama ibu hamil muda. Mulai dari kehilangan nafsu makan, mual, malas, pokoknya semua hal akibat meningkatnya hormon Progesteron. Hampir 2 bulan saya mengalami mual saat sore hari jadi bukan morning sickness melainkan twilight sickness (apadeh). Nafsu makan saya berkurang. Bahkan saat malam hari saya makan bubur kacang hijau supaya tidak muntah. Karena mengunyah makanan lama malah membuat mual. Pernah mengalami migrain juga. Lalu flu diawal kehamilan jadi saya harus full istirahat dan makan banyak supaya bisa cepat pulih. Penciuman semakin tajam apalagi dengan bau dapur. Iya dapur, saya sampai gak bisa masak karena menurut saya dapur saya bau padahal saya sudah bersihkan dan pel pakai karbol. Mencium bau bahan masakan tidak enak. Lalu masuk dibulan ketiga saya lebih kuat. Nafsu makan kembali, hanya mual tanpa muntah masih disore hari, sudah bisa masak walau sama bau-bau tertentu kadang masih terganggu dan tidak selemas awal kehamilan. Sebenarnya banyak teman-teman kantor yang komen melihat saya hamil biasa saja, seperti tidak mabok, tidak ngidam, makan masih doyan dan seger. Alhamdulillah. Buat saya drama hamil muda yang saya ceritakan memang tidak terlalu mengganggu saya. Paling tidak saya tidak menunjukkan drama di depan orang lain selain suami dan adik saya. Jadi kalau mual, ngidam, lemes, pusing dll saya mengeluhnya ya cuma ke suami (karena mama jauh). Ah...jadi kangen masakan mama..

Ketika hamil sudah pasti tubuh wanita mengalami peningkatan hormon Progesteron. Tujuan meningkatnya hormon adalah untuk perkembangan janin dan persiapan tubuh wanita untuk menjadi ibu. Walau akibatnya agak sedikit mengganggu, tetapi saya selalu menanamkan fikiran positif supaya menjalani kehamilannya tidak merasa tersiksa. Saya tidak pantang makanan. Selama makanan bersih dan matang (dan saya suka) saya makan. Saya tetap minum air es pada saat hamil. Es dan air putih tanpa tambahan gula. Beruntung saya bukan kopi dan teh addict. Saya juga mengalami perubahan payudara. Saya segera mencari bra maternity yang bahannya bagus. Saya dapat di toko online IG namanya @mamabebenursing (ini bukan endorse ya). Bra yang dijual memiliki kualitas yang bagus, dengan harga yang lebih murah dibanding dengan toko online lainnya. Bentuknya bukan yang ada kancing tetapi yang cross over yang menurut saya lebih memudahkan ketika nanti dipakai menyusui (tips-tips ada di posting-an selanjutnya). Persiapan celana hamil dan baju-baju besar juga perlu. Hindari memakai pakaian ketat saat hamil karena menurut saya kurang nyaman. Belt hamil kalau menurut saya lebih baik beli ketika usia kandungan sudah besar, saya pernah pakai di awal kehamilan (karena saya mengendari motor sendiri) tetapi tenyata malah sesak.

Paling penting menurut saya sih kenali bagaimana kondisi tubuh dan kehamilanmu. Saya dari awal memperhatikan apakah saya kuat mengendarai motor, saya perlu asupan apa saja, apa saya harus makan banyak atau makan sedikit tetapi teratur, makanan yang bisa saya makan dan kegiatan yang bisa saya lakukan. Saya beruntung bertemu dokter kandungan yang benar-benar tidak ribet. Saya diperbolehkan mengendarai motor, saya hanya dikasih penguat kandungan di bulan pertama kehamilan, tidak ada pantangan makanan selama itu bersih matang, susu kehamilan pun dianggap tidak perlu saya diperbolehkan minum susu apa saja, bahkan jika tidak ada keluhan saya boleh periksa 2 bulan sekali agar tidak selalu USG, beliau juga tidak asal main print hasil USG kalau saya tidak meminta dan vitamin yang diberikan adalah yang benar-benar diperlukan selama kehamilan. 

Karena setiap kondisi kehamilan itu berbeda jangan samakan kondisi kita dengan orang lain. Paling penting bagaimana agar tetap bahagia jalani kehamilan hingga melahirkan supaya ibu dan bayi sehat semua. Sampai ketemu di #PreegyJournal selanjutnya ya...

Review Hayuni: Mizzu Power Volume Mascara-Kosmetik Lokal Indonesia



Hi ladies! Gimana persiapan Lebaranya, sudah mulai masak ketupat, opor dan rendang ya? Well, di rumah saya sudah mulai ribet nih dengan segala urusan masak memasak. Tapi Alhamdulillah karena orang tua malah mudik ke rumah saya, jadi ada mama yang mengurusi masakan buat lebaran. Senangnya... Ha ha ha.
Hari ini saya jadi bisa menulis review yang sudah saya janjikan di postingan Instagram saya yang mengenai maskara. Jadi, Sekitar seminggu yang lalu saya habis belanja belanja di dandan bareng ibu-ibu di kantor. Saya belanja beberapa make up untuk lebaran. Salah satunya maskara dari Mizzu. Kebetulan maskara yang biasa saya pakai memang sudah habis, jadi saya memang lagi cari maskara. Biasanya saya pakai maskara dari Maybelline, tapi saya lagi mau coba maskara dari merek lain. Berhubung Mizi ini harganya murah akhirnya saya coba buat beli.
Kali ini saya minta bantuan adik saya untuk menjadi model di postingan review ini. Saya sedang malas bergaya di depan kamera ha ha ha ha. Sebelumnya saya juga telah mencoba maskara ini untuk dipakai kerja. Jadi tetap saja pendapat murni dari pengalaman saya menggunakan maskara ini. Nah..buat kalian yang juga mau coba maskara Mizzu ini, Yuk simak review-nya di bawah ini ya.

  • Kemasan

Kalo dari kemasannya Mizzu Power Volume Mascara ini terdapat kemasan box karton dengan motif hitam putih bergaris-garis. Sepertinya si hampir semua kemasan Mizzu warnanya bertemakan putih garis garis hitam. Di kemasan box ini terdapat keterangan produsen, BC number, tanggal kadaluwarsa dan komposisi. Untuk tube maskaranya sendiri itu hampir mirip dengan maskara-maskara lainnya. Kemasannya berupa tube plastik berwarna hitam dengan bertuliskan Mizzu Power Volume Maskara. Ukuran aplikatornya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil jadi pas jika digenggam di tangan. Lalu sikatnya, memiliki ukuran yang kecil dan renggang.

  • Formula

Formula dari maskara ini mengandung fiber yang dapat membuat bulu mata terlihat panjang. Mizzu Power Volume Maskara ini memiliki formula Waterproof jadi buat kalian yang memiliki kelopak mata yang berminyak tidak perlu khawatir maskara ini akan bleber. Setelah dicoba ke bulu mata adik saya yang tipis, maskara ini tidak dapat memberikan volume dan kelentikan yang dinginkan. Jadi saran saya untuk kalian yang memiliki bulu mata pendek dan tipis sebelumnya kalian harus memakai jepit bulu mata dan primer. Menurut saya maskara ini gampang sekali mengumpal, ketika saya memakaikan maskara ini ke bulumata adik saya, saya mengalami kesulitan. Untuk pemakaian sehari-hari dengan make up natural saya rasa maskara ini cocok namun jika kalian ingin memakai untuk make up acara formal saya rasa maskara ini kurang cocok. Maklum saja ya dari harganya yang murah kita tidak bisa terlalu mengharapkan kualitas yang bagus.

Itulah riview dari Mizzu Power Volume Mascara. Overall, saya memang tidak berekspektasi lebih dengan maskara harga Rp 70.200 ini. Tapi maskara ini masih cukup OK untuk pemakaian sehari-hari. Buat kalian yang sudah pernah coba maskara Mizzu ini juga, yuk share pengalaman kalian di kolom komen di bawah ya. Supaya yang lain bisa juga dapat review dari berbagai sudut pandang.

Selamat hari raya! Mohon maaf lahir batin! Sampai jumpa di riview selanjutnya.