Powered by Blogger.

Search This Blog

Vaksinasi anak di Posyandu, Puskesmas, Bidan, RS atau RV?


Halo bu ibu !

Bukan sok-sokan bukan pula sok iyey, tulisan saya kali ini akan membahas mengenai Vaksinasi untuk anak. Ini sih lagi-lagi cerita pengalaman pribadi ditambah baca-baca dan tanya tenaga kesehatan. So, buat ibu-ibu yang masih bingung bin galau semoga tulisan ini bisa membantu .
Obrolan mengenai vaksin sudah dimulai saat saya hamil trimester 2. Saya dan suami sepaham dan sepakat untuk memberikan vaksin kepada anak-anak (kan berencana nambah yess pak ) kami. Lalu saya mulai mencari informasi vaksin apa saja yang dibutuhkan untuk anak dan ini rangkuman informasi yang saya dapat. Jadi ada vaksinasi dasar dan tambahan. Tapi sewaktu baca artikel di website DepKes RI ternyata Kementrian Kesehatan melakukan perubahan konsep untuk Imunisasi Dasar Lengkap menjadi Imunisasi Rutin Lengkap. Imunisasi Rutin Lengkap terdiri dari Imunisasi dasar dan lanjutan.
Kita bahas Imunisasi rutin lengkap (untuk selanjutnya saya akan pakai kata Vaksinasi) terlebih dahulu ya. Dari yang saya baca vaksinasi dasar terdiri dari vaksin Hepatitis B, BCG, Polio, DPT, Hib dan Campak (atau MR). Kemudian untuk vaksinasi lanjutan, bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan vaksinasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/Madrasah/Sederajat diberikan (DT dan Campak/MR), Kelas 2 dan 5 SD/Madrasah/sederajar diberikan (Td). Nah..vaksinasi rutin lengkap ini disubsidi oleh pemerintah. Jadi sejatinya ibu-ibu sekalian tidak perlu bingung, Imunisasi rutin lengkap ini biasanya pemerintah rutin melakukan vaksinasi gratis dan jadwalnya ada di Posyandu, Puskesmas dan Sekolah-sekolah (untuk vaksinasi lanjutan).
Pengalaman saya, Sabina belum pernah memang vaksinasi di posyandu karena dilingkungan tempat tinggal jadwal posyandunya tidak rutin. Vaksinasi di puskesmas juga belum pernah karena jadwal puskesmas itu kan biasanya pagi di hari kerja, pasti saya gak bisa. "Terus Sabina vaksinasi dimana dong kalau gitu? Di RS? Sama aja mahal dong.." Eitsss tenang ibu-ibu jangan nyinyir dulu. Sabina biasa vaksinasi di klinik bidan deket rumah (duh maap lupa nama kliniknya). FYI, biasanya klinik bidan praktek itu dapat suplai vaksin dari puskesmas juga. "Tapi kok gak gratis kalau saya vaksinasi di bidan?". Iya..memang gak gratis tapi tetap tergolong murah toh bayarnya? Biasanya sih itu hanya bayar biaya suntik saja cuma Rp 45.000-50.000an ya kan? Bahkan kalau di Jogja (kata kakak ipar) jasa suntik bidan hanya RP 25.000-an. Murah lah ya. Ya kecuali klinik bidannya menyediakan vaksinasi tambahan atau diluar vaksin yang disubsidi pemerintah. Tenang bu ibu yang vaksinasi rutin lengkapnya yang subsidi pemerintah itu terjamin keasliannya. Justru berita vaksin palsu yang sempat beredar dulu itu kejadiannya lebih banyak di RS. 
Eh tadi katanya vaksinasi di RS mahal ya? Menurut cerita pengalaman teman saya yang vaksinasi anaknya di RS sih begitu. Ternyata kenapa mahal, ya karena tidak disubsidi pemerintah (vaksin rutin lengkap dan tambahan). Tergantung merk vaksin yang dipakai juga, misal untuk vaksinasi DPT saja banyak merk-nya, lokal atau luar, bisa yang gak demam dan belum lagi kalau mau vaksin combo. Kalau ngomongin combo, vaksin subsidi pemerintah juga sudah combo loh Pentabio (DPT, Hib, HB) misalnya. Kalau pakai demam atau gak demam mah...hmm...lagi-lagi preferensi, tapi wong namanya juga biar antibodinya kuat ya kudu berjuang dulu melawan si virus dan bakteri yang dimasukkan itu. Lagipula demam itu bukan sesuatu yang harus ditakutkan (baru tau setelah jadi ibu), itu tanda kalau tubuh kita sedang melawan penyakit. Lagian kalau KIPI-nya cuma demam dan rewel mah rasah repot bu, tinggal susui dan gendong (lah itu repot tauk buk, 樂 eh masa). Kapan-kapan bahas KIPI juga kali ya, wisshh fokus ini dulu bu fokus. Oh iya kalau di RS juga ditambah biaya konsultasu dokter spesialis anak dan yang nyuntik ya dokternya (katanya sih). Silahkan total harga vaksinnya + biaya konsultasi dokter spesialis yang pastinya beda sama biaya jasa bidan.  
Semoga nanti bisa icip vaksinasi di Puskesmas atau Posyandu (loh buk kirain mau vaksinasi yang di RS)...dududu 

Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun dari IDAI

Nah untuk vaksinasi tambahan ibu-ibu bisa lihat di Jadwal Rekomendasi Vaksinasi Anak dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Tabel rekomendasi juga ada jadwal vaksinasi rutin lengkapnya ya. Perlu diingat untuk vaksin tambahan tidak disubsidi pemerintah, pasti harganya jauh lebih mahal dan biasanya jarang tersedia di Posyandu dan Puskesmas. Vaksinasi tambahan bisa juga dilakukan di RS atau RV (Rumah Vaksinasi). Saran saya kalau ingin lebih hemat vaksinasi di RV saja. Untuk yang belum tahu RV, monggo dikunjungi website Rumah Vaksinasi terlebih dahulu. Nanti (InsyaAllah) di postingan selanjutnya saya akan cerita pengalaman vaksin di RV-Cikarang.
Anyway, dimanapun vaksinasinya itu semua balik lagi ke preferensi masing-masing ibu (juga bapak) . Seperti yang saya jelaskan diatas, saya hanya ingin berbagi pengalaman saja. Nah, kalau ibu pilih mana vaksinasi di Posyandu, Puskesmas, Klinik bidan, RS atau RV? Yuk share pengalamannya di kolom komen yaa...





Review Hayuni: Cooler Bag ASI-GABAG Ceri


Hi beautiful moms!

Harap maklum ya kalau postingan blog akhir-akhir ini kebanyakan mengenai perintilan ASIP. Kebetulan akhir-akhir ini barang yang dibeli kebanyakan keperluan untuk Sabina baik baju, buku, peralatan ASIP. Nantai kalau ibuknya sudah ada jatah beli makeup pasti akan review makeup lagi....

Kali ini saya mau review cooler bag dari Gabag yang seri Ceri. Jadi dari pas hamil saya sudah mulai mencari-cari peralatan tempur ASIP. Iya secara kalau beli sekaligus mah hamsyong deh rekening, kudu nyicil moms. Alhasil udah masukin beberapa pilihan cooler bag ASI. Tapi emangnya semua dari Gabag. Secara yang murce dan modelnya lucu-lucu ya. Tadinya sih mau beli yang model backpack tapi belum ada yang cocok di hati. Backpack keluaran Gabag kurang ok modelnya (menurut saya ya). Lalu saya cari-cari cooler bag yang jinjing. Berhubung saya suka warna pink akhirnya saya pilih Gabag Ceri ini. Kalau nanti adiknya Sabina laki-laki ya beli lagi aja cooler bag baru  (Semoga rizky selalu banyak Amin..).

Cooler Bag Gabag Ceri ini bahannya bagus tebal, jahitan tali jinjingnya juga kuat. Ada 2 kompartemen, bagian atas bisa digunakan untuk membawa alat pompa, alat tulis dll sedangkan yang bagian bawah adalah insulator yang digunakan membawa ASIP dengan ice gel atau blue ice pack.
Bisa muat 6-7 botol ASI BKA yang 100mL. Kalau saya sih jarang bawa botol banyak, karena sebagian ASIP disimpan dikantong ASIP untuk stok. Memudahkan penyimpanan di kulkas nanti. 
Bagian Insulator

Bagian atas
Di sisi kanan dan kiri terdapat kantong untuk membawa botol minum atau menyelipkan kantong plastik. Ada kantong di bagian depan dan tempat ID di bagian belakang. Bagian bawahnya tidak tembus air.

Pembelian Gabag Ceri ini sudah termasuk 2 ice gel masing-masing 400mL. 2 ice gel cukup untuk membawa ASIP dari kantor sampai rumah. Saya lebih suka cooler bag yang memiliki 2 kompartemen seperti ini. Jadi perlatan pompa ASI tidak akan tercampur dengan ASIP dingin. Cocok untuk membawa pompa ASI elektrik.
Ice Gel Pack GABAG

Selama hampir 2 bulan ini saya sih suka pakai Gabag Ceri ini. Walaupun merk lokal kualitas Gabag memang bagus. Terlihat dari bahan dan jahitan yang digunakan. Mungkin bagi sebagian orang warna Gabag Ceri ini terlalu mencolok. Tapi saya sih gak berasa risih, malah bangga sih jinjing tas ini bulak balik ruang kerja ke tempat pumping.. 

Nah..kalau moms pakai cooler bag juga? Kalau iya, cooler bag apa yang moms punya? Yuk cerita di kolom komen dibawah..rekomendasi cooler bag dari moms.

Sekian dulu review Cooler Bag-Gabag Ceri kali ini. Sampai ketemu direview selanjutnya.. 珞珞