Powered by Blogger.

Search This Blog

Showing posts with label Breast Feeding 101. Show all posts
Showing posts with label Breast Feeding 101. Show all posts

Motherhood: Review Little Giant Ornate UV Sterilizer Harga Terjangkau

review-little-giant-ornate-uv-sterilizer



Halo bund!
Sudah lama tidak buat blog post mengenai motherhood nih. Berhubung ada beberapa produk (ibu dan bayi) baru yang saya coba akhirnya memutuskan untuk menghidupkan kembali label motherhood. Untuk anak kedua ini saya masih akan bekerja office hours, tentunya harus menyiapkan ASIP. Ada beberapa perlengkapan ASIP yang saya persiapkan karena perlengkapan yang dulu punya si kakak ada yang dipinjam adik saya. Seperti pompa ASI dan sterilizer
Untuk kali ini saya akan review mengenai sterilizer. Saya memutuskan untuk beli UV sterilizer alasannya supaya bisa dipakai untuk sterilisasi barang lain selain perlengkapan ASIP. 
Memilih UV sterilizer itu sulit sekali bund. Terbentur dengan harga yang lumayan mahal😂. Bersyukur sekali ini ada yang harganya masih masuk budget, yaitu:

Little Giant Ornate UV Sterilizer


review-little-giant-ornate-uv-sterilizer



Terbiasa review produk skincare dan makeup jadi bingung nih mau mulai dari mana. Little Giant Ornate UV Sterilizer memiliki fungsi untuk mensterilisasi, mengeringkan dan bahkan meyimpan perlengkapan ASIP dan juga perlengkapan sehari-hari lainnya. 

review-little-giant-ornate-uv-sterilizer



Dimensi


Panjang : 23.5 cm
Lebar : 26.5 cm
Tinggi : 22.5 cm
Kapasitas: 7L
Berat bersih: 2.02Kg

Ukuran Little Giant Ornate UV Sterilizer ini cukup besar. Bisa muat 6 botol susu ukuran sedang. Untuk Botol Kaca ASI bisa muat sekitar 8 botol. Ada keranjang untuk menyimpan dot, tutup botol atau perlengkapan berukuran kecil.
Aku pilih yang warna Pink, selain pink ada pilihan warna biru. UV Sterilizer ini juga dilengkapi kemasan box/ kardus. Ada buku petunjuk 2 bahasa, Indonesia dan Inggris.

review-little-giant-ornate-uv-sterilizer



Spesifikasi


Sterilizing Power : 4 Watt
Drying Power : 75 Watt
Voltage : 220 V – 240 V
Hertz : 50 Hz / 60 Hz

Lampu UV terletak dibagian atas (tutup) alat. Lampu UV-nya mempunya life time 18 bulan. Jadi setelah 18 bulan sebaiknya diganti.
Terdapat penyaring udara dibagian belakang. Filter udara diganti dalam jangka waktu 3-6 bulan.


review-little-giant-ornate-uv-sterilizer



Bisa dilihat dari gambar bagian luarnya terdapat lampu LED indikator untuk mengetahui alat sedang berjalan. Dibawahnya ada 4 tombol (touch function) Auto, Sterilize, Dry dan Storage.

Auto: Digunakan untuk mengeringkan dan sterilisasi. Jadi pertama proses pengeringan dijalankan setelah itu proses sterilisasi. Fungsi Auto ini ada 2 pilihan waktu, 51 menit dan 61 menit.
Sterilize: Digunakan untuk sterilisasi. Pilihan waktu fungsi Sterlize ini ada 11 menit; 16 menit dan 21 menit.
Dry: Digunakan untuk mengeringkan. Pilihan waktu fungsi Dry ini ada 41 menit dan 51 menit.
Storage: Digunakan untuk penyimpanan. Fungsi Storage ini melakukan proses sterilisasi setiap 2 jam selama 2 menit dan udara ditukar selama 20 detik. Program ini berlangsung selama 72 jam.


review-little-giant-ornate-uv-sterilizer


Review


Dari segi ukuran Little Giant Ornate UV Sterilizer ini cukup besar. Bisa memuat banyak botol ASIP sekaligus peralatan pompa ASI yang saya butuhkan. Bentuknya juga tidak memakan tempat. Tapi memang tidak bisa dibawa bepergian (bukan yang portable).

Ada keranjang untuk menyimpan perlengkapan yang ukuran kecil, jadi lebih mudah saat pengambilan. Desain keseluruhan menurutku bagus.

Fungsinya cukup lengkap dari Dry, Sterilize, Storage dan Auto. Walaupun ada fungsi Dry, tetap saja botol yang habis dicuci harus bebas dari tetesan air sebelum dimasukan ke sterilizer. Paling tidak jangan terlalu basah.

review-little-giant-ornate-uv-sterilizer




Untuk waktu sterilisasi sebenarnya cukup cepat hanya 11 menit. Tapi kalau digabungkan dengan waktu pengeringan (fungsi Auto) membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi kalau lagi terburu-buru gak bisa.  

Bisa digunakan untuk sterilisasi perlengkapan lainnya. Mainan anak, alat makeup dll.

Paling penting dari UV Sterilizer ini adalah penggunaan watt yang kecil. Sebagai geng #mamaekonomis ini salah satu best buy sih. 

Harganya juga termasuk yang terjangkau diantara produk serupa dari brand berbeda. Harga untuk Little Giant Ornate UV Sterilizer adalah Rp 990.000 di Official Store Shopee Little Giant. Ada juga yang jual dengan harga Rp 800.000-an. Coba cek-cek shopee deh bund.

Intinya aku merasa terbantu dengan punya alat sterilisasi, karena aku kan masih bekerja jadi supaya tidak repot sterilisasi secara manual. 

"Terus recommended gak bund?" Ya recommended dong, dari segi harga dan penggunaan listriknya tentu. Tapi saya rekomendasi buat kalian yang butuh alat sterilisasi ya. Kalau gak butuh, bisa atau lebih suka sterilisasi secara manual ya saya gak maksa loh bund.. 😀

Berikut penilaian keseluruhan untuk Little Giant Ornate UV Sterilizer 



Sekian review kali ini. Semoga membantu bunda-bunda yang sedang mencari UV Sterilizer. Terimakasih sudah berkunjung. Sampai jumpa di blog post selanjutnya.








Motherhood: 10 Peralatan Saat Menyusui (Breastfeeding Basket)

Pict Source: swaddlesnbottles.com


Hi beautiful mama!

Perjalanan panjang dalam proses menyusui Sabina sampai sekarang telah memberikan banyak pengalaman. Salah satunya adalah si Breastfeeding Basket ini. Breastfeeding basket sama halnya dengan Postpartum Basket. Yaitu wadah yang berisi perlengkapan menyusui. Kok menyusui saja butuh perlengkapan sih ma? Yup ternyata butuh. 
Cerita sedikit ya, ketika awal-awal minggu menyusui apalagi setelah ASI keluar lancar kan pastinya kita akan selalu melakukan kegiatan menyusui. Dilakukan sambil duduk di kamar atau tempat tidur. Nah kadang, disaat menyusui itu kita butuh sesuatu contohnya air, karena percaya lah ma menyusui itu bikin haus (dan lapar tentunya haha). Kalau kita belum mempersiapkan gelas atau botol pasti kita akan ribet minta tolong atau kalau gak ada yang bisa dimintain tolong terpaksa telan ludah kehausan. Dulu itu yang saya alami, karena awalnya merasa si breastfeeding basket ini tidak terlalu penting. Tapi kalau nanti hamil dan punya anak lagi pasti...pasti...saya akan persiapkan si breastfeeding basket ini.
Maka tujuan Breastfeeding Basket ini adalah mempermudah mama pada saat menyusui. Jadi basket/ wadah yang akan mama persiapkan bisa diletakan di meja kamar atau di dekat tempat mama biasa menyusui. Ok, tanpa panjang lebar lagi perlengkapan apa saja yang perlu mama persiapkan dalam Breastfeeding Basket ini? Here is the list:

1. Botol minum ukuran besar (1Liter)
Seperti yang sudah saya tuliskan diatas. Selama proses menyusui mama akan merasa haus. Lebih baik mama persiapkan botol berisi air, kalau bisa yang ukuran besar supaya gak bulak-balik isi ulang. 
2. Pompa ASI Silicon Manual/ Penampung ASI
Saya pernah review pompa ASI Manual yang dari bahan silicon disini, merk Mooimom. Saya suka sekali sama pompa ASI mooimom manual ini karena cocok digunakan untuk menampung ASI yang rembes dari payudara sebelah ketika kita menyusui. Here is some info ma, ketika nanti menyusui misal kita menyusui dengan payudara sebelah kanan nah payudara sebelah kiri biasanya akan keluar ASI juga ada efek Let Down Reflex. Daripada sayang si ASI kebuang maka mama bisa menampungnya dengan milk saver atau pompa ASI silicon manual untuk nantinya disimpan sebagai stok ASI perah.
3. Wadah ASIP 
Wadah ASIP ini pastinya digunakan untuk menyimpan ASI hasil tampungan. Saya sarankan sih pakai plastik ASIP saja kalau pakai BKA takut pecah. Tapi kalau dirasa pakai BKA pun aman ya monggo ya ma.
4. Cemilan
Saya tempatkan ini di awal-awal list ya, soalnya selain haus mama juga akan gampang lapar saat menyusui. Usahakan sediakan cemilan sehat. Kalau saya sih dulu cemilan saat menyusuinya kacang telur atau kacang almond. Tapi kalau lagi bandel makan coklat, basreng, sosis bakar, chees stick atau mie ayam (loh loh ngemil atau makan berat nih?). 

5. Kain bedong
Fungsinya buat lap lap sisa ASI di bibir bayi atau bisa juga untuk lap payudara setelah menyusui. Bisa juga sebagai burping cloths, dipakai ketika mensendawakan bayi setelah menyusui.

6. Breast Pad
Ini bisa jadi pilihan mama juga ketika ASI rembes. Tapi memang sayangnya ASI jadi terbuang percuma. Hanya saja terkadang dalam situasi tertentu mama membutuhkan si breast pad ini. Jadi tidak ada salahnya untuk menyediakan ini dalam breastfeeding basket.
7. Nipple Cream
Pada minggu-minggu awal menyusui ada sebagian mama yang mengalami nipple cracking atau puting lecet. Biasanya diakibatkan oleh posisi pelekatan yang tidak benar. Mama harus melakukan pelekatan yang benar selain itu mama juga bisa pakai nipple cream untuk mengatasi lecet ini. Pilih nipple cream yang aman untuk bayi. Saya tidak punya rekomendasi khusus, hanya saja saat itu saya pakai VCO dan si Eart Mama Angel Baby Nipple Butter. Saya pakai ini setelah menyusui lalu ketika akan menyusui kembali saya bersihkan dulu sisa-sisa VCO dan Nipple Butter-nya.
8. Bantal Menyusui
Bantal menyusui sepertinya memudahkan ya untuk mama ketika menyusui. Mama tidak pegal. Saya sendiri saat itu pakai bantal biasa tapi kayaknya kalau lihat bantal menyusui lebih nyaman ya. Mama bisa persiapkan sesuai dengan kebutuhan dan budget.
9. Paracetamol
Ini untuk apa ma? Pengalaman saya di hari ke-5 setelah melahirkan saya mengalami demam sampai menggigil. Gak tau kenapa, mungkin saat itu sedang proses pembentukan ASI Transisi dari Kolostrum. Ada beberapa mama yang mengalami demam atau meriang pada masa pembentukan ASI. Untuk mengatasi meriang dan demam mama boleh minum paracetamol yang aman dikonsumsi oleh Ibu hamil dan menyusui.

10. Tisue
Tau kan fungsinya tisue..hehe. Ini untuk lap-lap apapun, tumpahan ASI, mulut bayi, lap tangan mama ya pokoknya untuk bebersih ya.

Nah itu 10 peralatan yang dibutuhkan untuk menyusui. Semoga membantu untuk mama semua yang akan memulai memberikan ASI. Kalau ada yang perlu ditambahkan share di kolom komen ya ma. Terimakasih telah berkunjung ke kacamatahayuni.com, sampai jumpa di blog post selanjutnya!!



Review Hayuni: Cooler Bag ASI-GABAG Ceri


Hi beautiful moms!

Harap maklum ya kalau postingan blog akhir-akhir ini kebanyakan mengenai perintilan ASIP. Kebetulan akhir-akhir ini barang yang dibeli kebanyakan keperluan untuk Sabina baik baju, buku, peralatan ASIP. Nantai kalau ibuknya sudah ada jatah beli makeup pasti akan review makeup lagi....

Kali ini saya mau review cooler bag dari Gabag yang seri Ceri. Jadi dari pas hamil saya sudah mulai mencari-cari peralatan tempur ASIP. Iya secara kalau beli sekaligus mah hamsyong deh rekening, kudu nyicil moms. Alhasil udah masukin beberapa pilihan cooler bag ASI. Tapi emangnya semua dari Gabag. Secara yang murce dan modelnya lucu-lucu ya. Tadinya sih mau beli yang model backpack tapi belum ada yang cocok di hati. Backpack keluaran Gabag kurang ok modelnya (menurut saya ya). Lalu saya cari-cari cooler bag yang jinjing. Berhubung saya suka warna pink akhirnya saya pilih Gabag Ceri ini. Kalau nanti adiknya Sabina laki-laki ya beli lagi aja cooler bag baru  (Semoga rizky selalu banyak Amin..).

Cooler Bag Gabag Ceri ini bahannya bagus tebal, jahitan tali jinjingnya juga kuat. Ada 2 kompartemen, bagian atas bisa digunakan untuk membawa alat pompa, alat tulis dll sedangkan yang bagian bawah adalah insulator yang digunakan membawa ASIP dengan ice gel atau blue ice pack.
Bisa muat 6-7 botol ASI BKA yang 100mL. Kalau saya sih jarang bawa botol banyak, karena sebagian ASIP disimpan dikantong ASIP untuk stok. Memudahkan penyimpanan di kulkas nanti. 
Bagian Insulator

Bagian atas
Di sisi kanan dan kiri terdapat kantong untuk membawa botol minum atau menyelipkan kantong plastik. Ada kantong di bagian depan dan tempat ID di bagian belakang. Bagian bawahnya tidak tembus air.

Pembelian Gabag Ceri ini sudah termasuk 2 ice gel masing-masing 400mL. 2 ice gel cukup untuk membawa ASIP dari kantor sampai rumah. Saya lebih suka cooler bag yang memiliki 2 kompartemen seperti ini. Jadi perlatan pompa ASI tidak akan tercampur dengan ASIP dingin. Cocok untuk membawa pompa ASI elektrik.
Ice Gel Pack GABAG

Selama hampir 2 bulan ini saya sih suka pakai Gabag Ceri ini. Walaupun merk lokal kualitas Gabag memang bagus. Terlihat dari bahan dan jahitan yang digunakan. Mungkin bagi sebagian orang warna Gabag Ceri ini terlalu mencolok. Tapi saya sih gak berasa risih, malah bangga sih jinjing tas ini bulak balik ruang kerja ke tempat pumping.. 

Nah..kalau moms pakai cooler bag juga? Kalau iya, cooler bag apa yang moms punya? Yuk cerita di kolom komen dibawah..rekomendasi cooler bag dari moms.

Sekian dulu review Cooler Bag-Gabag Ceri kali ini. Sampai ketemu direview selanjutnya.. 珞珞


Motherhood: Peralatan Tempur ASIP Sabina



Hi beatiful moms!

Mumpung Sabina lagi bobo, mau cerita mengenai peralatan tempur untuk ASIP. Tapi ini hanya sekedar share ya moms. Apalah saya hanya debu diantara moms berpengalaman semua..(lebaayy). Jadi seperti niatan saya dari awal, saya ingin memberikan ASIX untuk Sabina walaupun saya harus bekerja. Saya membekali diri terlebih dahulu (walaupun agak telat juga) sebelum mulai bekerja kembali. Saya baca buku mengenai ASI (bikin postingan rekomendasi buku juga kali ya) supaya tahu bagaimana Manajemen ASIP yang baik. 
Nah apa saja peralatan tempur ASIP yang saya siapkan, berikut list-nya:
  • Pompa ASI
Sebaiknya ketika memutuskan untuk membeli pompa ASI moms baca terlebih dahulu review mengenai merk pompa yang akan moms beli. Pertimbangan kondisi moms dan juga sesuaikan dengan budget. Berdasarkan pengalaman saya untuk ibu bekerja lebih baik pilih yang elektrik double pump. Dengan kondisi pekerjaan yang menumpuk moms bisa menghemat waktu pumping. Tetapi untuk yang elektrik pertimbangan ketersediaan listrik di tempat moms pumping ya. Kalau tidak ada colokan ya moms pilih pompa elektrik yang bisa menggunakan baterai. Saya pribadi menggunakan pompa Real Bubee double pump (lihat review disini). Sampai saat ini saya puas dengan performa pompa ASI Real Bubee.
Pompa ASI Real Bubee

  • Cooler Bag ASI
Saya pakai cooler bag dari Gabag. Bebas aja sih mau pakai cooler bag merk dan jenis apa. Sekarang ini kan banyak sekali model cooler bag yang bagus-bagus. Pertimbangkan yang memiliki 2 sekat kalau moms jika menggunakan pompa elektrik. Malah sekarang ada ya cooler bag yang model back pack. Jadi nyesel kenapa kemarin gak beli yang model back pack saja. Buat pemotor seperti saya kan jadi lebih ringkas, gak perlu nenteng 2 tas. 


Cooler Bag GABAG

  • Ice Gel atau Blue Ice Pack
Fungsi Ice Gel dan Blue Ice Pack ini untuk menjaga suhu di dalam cooler bag tetap dingin. Biasanya kalau beli cooler bag sudah dapat ice gel. Tapi gak ada salahnya sih beli blue ice pack untuk disimpan di freezer, persiapan kalau-kalau listrik padam. 
  • Wadah ASIP
Wadah ASIP juga sekarang beragam. Bisa pakai botol kaca, botol plastik BPA free atau kantong ASI. Sebenarnya sih lebih bagus pakai botol kaca, lemak ASI tidak akan menempel diwadah tapi penyimpanannya akan memakan tempat di freezer. Kalau punya freezer khusus ASIP sih ya gak masalah pakai botol kaca.


Botol Kaca ASI

  • Nursing Cover
Kenapa butuh nursing cover? Di tempat saya bekerja tidak ada ruangan khusus laktasi. Jadi saya memanfaatkan ruangan yang tidak terpakai. Ruangnnya berjendela kaca. Sebagian jendela menghadap keluar ditutup oleh roller blind, sedangkan jendela menghadap dalam dipasang sticker tapi itu juga tidak full. Jadi ruangnya tidak benar-benar tertutup rapat walaupun pintu bisa dikunci dari dalam. Mencegah hal yang tidak diinginkan maka saya pakai nursing cover yang model melingkar atau bisa juga menggunakan mukena atas. Realita yang harus dihadapi tapi harus tetap semangat..

Nursing Cover

  • Cemilan dan minuman
Yuhu kalau habis pumping pasti moms merasa lapar dan haus kan. Supaya ASI lancar perut harus tetap terisi.
  • Handphone
Ini sih biar gak sepi aja kalau sendirian pumping. Kan bisa lihat foto atau video Sabina. Atau bisa buat sambil Youtube-an....
  • Label dan Alat Tulis
Kalau ini untuk memberi label di wadah ASIP
Perjalanan menuju tempat pumping

Itu semua yang saya bawa ketika pumping. Banyak? Ribet? Gak sih, saya menikmati keribetan itu demi memberikan yang terbaik untuk Sabina..eaaa. Sama kah peralatan tempur ASIP kita moms? Kalau ada tambahan silahkan share di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat untuk moms yang baru akan mempersiapkan peralatan ASIP. Happy pumping!! See you!! 



Review Hayuni: Pompa ASI Philips Avent, Mooimom dan Real Bubee


Hi beautiful moms!
Sudah hampir 3 bulan saya cuti dari pekerjaan. Sebentar lagi sudah harus balik ngeburuh pabrik (sekarang sih udah beneran balik ngeburuh). Huhuhu sedih tapi setiap orang pasti harus menghadapi konsekuensi atas pilihan yang diambil. Saya sendiri tahu dan menerima konsekuensinya walaupun tetap saja ada drama. Sementara waktu Sabina bakal diasuh sama mbah uti, karena kami (hasil diskusi sekeluarga besar ya bukan cuma maunya ibuknya Sabina ajah ) masih was was kalau Sabina harus diasuh orang lain. Rencananya habis lebaran baru pakai pengasuh. Iya...InsyaAllah walaupun Sabina ditinggal kerja dia tetap ASI. Dari kondisi saya juga tidak ada kendala apapun dalam memberikan ASI jadi kalau lancar sampai 2 tahun juga saya perjuangkan untuk ASI.

Nah...sebagai ibu bekerja saya sudah mempersiapkan diri untuk memberikan ASIP untuk Sabina. Jadi dari sebelum lahiran saya sudah menyicil peralatan ASIP. Pompa ASI, botol kaca (ini sih dikasih kakak ipar tercinta & dapat pinjeman dari teman kantor), alat sterilisasi (ini juga dipinjemin teman kantor), cooler bag ASI, kantong ASI dan freezer (ini sih pakai kulkas yang ada saja imbasnya bapak tidak boleh nyimpen es batu ).
Untuk kali ini yang akan saya bahas adalah pompa ASI. Review ini berdasarkan pengalaman dan pendapat saya ya. Kalau berbeda dengan moms jangan nyinyir okey share saja pengalamannya di kolom komen. Saya punya 3 pompa ASI. 2 yang beneran pompa yang 1 lagi seperti penampung ASI gitu (review singkat pernah saya post di IG). Kita bahas satu persatu ya…


  • Philips Avent Natural Manual Breast Pump
Philips Avent

Pompa ini saya tahu dari hasil blog walking, banyak para ibu yang pakai dan bilang ini pompa OK. Awalnya saya mau beli pompa ASI yang elektrik tapi saya berfikir takut gak kepakai sayang kalau beli mahal (padahal ini pompa juga mahal ). Lalu cari rekomendasi pompa ASI manual yang tidak membuat PD sakit muncul Philips Avent Manual Natural Breast Pump ini.


Part Pompa
Pompa ASI

Harga pompa ini sekitar Rp 500.000 -700.000 (Saya sih waktu itu beli dapat harga Rp 500.000). Pertama kali pakai sakit, saat itu kondisi puting saya kanan kiri lagi lecet parah sampai berdarah. Kalau kata teman yang sudah berpengalaman bilangnya kalau pertama kali pompa memang sakit. Berarti merk pompa ASI gak ngaruh dong 樂. Lalu setelah kondisi puting membaik saya coba pakai pompa ini lagi. Saya sendiri gak ada komplain dengan kualitasnya. Tuas pompanya enak gak keras, ada bantalan silikon di corongnya jadi nyaman. Keliatan bahan plastiknya bagus, part pompanya simpel jadi kalau tiap bersihin dan nyuci enak gak ribet. Pokoknya harga sesuai dengan kualitasnya lah. Tapi tetep...pegel pakai pompa manual yah .


  • Mooimom Silicon Manual Breast Pump


Mooimom Silicon Manual Breast Pump

Seperti yang saya ceritakan di IG. Saya tahu pompa ini dari kakak ipar waktu lagi ngobrolin perlengakapan bayi. Awalnya saya ragu mau beli ini, kepakai atau gak ya. Tapi karena waktu Sabina 1 bulan kalau menyusui malam PD sebelah yang tidak disusui penuh sekali sementara kalau tandem pakai pompa manual ribet sekali. Soalnya Sabina gak melulu tenang saat menyusu. Akhirnya saya beli ini. Harga yang merk Mooimom sekitar Rp 140.000an. Tapi ada juga merk lain yang lebih murah dan lebih mahal. Saya belum coba yang merk lain ya.
Sumpah saya gak nyesel sama sekali. Ini sangat berguna. Jadi kalau menyusui malam hari saya bisa tandem tampung ASI dari PD yang tidak disusui. Penggunaannya mudah tinggal tempel. Bahannya dari silicon. Jadi prinsipnya nempel terus nyedot atau nampung ASI yang menetes gitu. Memang tetap harus hati-hati sih supaya gak lepas dari PD pompanya. Tapi sepanjang saya pakai ini sangat memudahkan sih. Love lah pokoknya sama pompa ini .


  • Real Bubee Double Electric Pump


Real Bubee

Nah...kalau pompa elektrik ini rekomendasi dari teman kantor saya. Jadi sewaktu beli Philips Avent Manual Natural Breast Pump kan dikirim ke kantor nah pas banget dia lagi ada diruangan saya. Lalu cerita-cerita tentang pompa ASI deh. Kebetulan dia juga lagi cari pompa ASI (istrinya sih yang lagi nyari). Terus dia cerita ada pompa ASI elektrik murah, merk Real Bubbee desainnya sih dari Eropa tapi manufacture China. Harganya untuk yang double pump aja 150 ribu- 300 ribu. Murraahhh kaann…螺 Tapi karena murah itu saya belum langsung mau beli. Kefikiran buat beli ya pas udah ngerasa pegel pakai pompa manual.



Part Pompa

Part Mesin
Saya tanya sama teman kantor pengalaman istrinya pakai pompa Real Bubbee. Dia bilang lumayan bagus, daya hisapnya juga kuat dan bisa diatur. Akhirnya cerita ke suami dan dia bilang “beli aja, lagian pas awal ditawarin yang elektrik gak mau” . Karena merasa butuh, tapi budget minim, yaudah lah ya gambling saya beli aja. Memang sih kelihatan bahan plastik murah dan mahal yah, plastiknya seperti lebih tipis gitu. Terus valve nya juga terlihat ringkih dan gampang sobek dibanding dengan valve Avent. Tapi sampai sekarang sih pemakaian lebih dari 2 minggu masih ok. Buat pumping di kantor juga enak, jadi lebih cepat karena double pump. Semoga awet ya pompa ini sampai Sabina lulus ASIX bahkan sampai nanti 2 tahun..hihihi .


Nah...itu aja sih review pompa ASI yang saya punya. Dari semuanya, saya suka semuanya..hahaha. Soalnya ketiganya punya kegunaan yang berbeda jadi gak apple to apple kalau dibandingin. Moms ada yang pernah coba 3 pompa ASI diatas juga? boleh share pengalamannya di kolom komen.

Untuk pembelian bisa cek Mothercare yaa...


Update: Mesin pompa Real Bubee punya saya rusak. Kira-kira 2 bulan yang lalu. Sepertinya karena terkena air hujan (loh kok bisa mom?). Iya...saya kalau kerja kan naik motor lalu si tas ASI Gabag disimpan digantungan depan kan pas hujan deras ditengah perjalanan lupa dipindahkan kedalam tas kerja. Sedih deh...mesinnya seperti gak mau kalau dinyalain. Lampunya nyala tapi sebentar terus mati. Pak suami yang katanya mau coba benerin, bilangnya susah dibongkar mesinnya. Untungnya masih ada Pompa Avent. Huhuhu...jadi balik ke manual..

See you on next blog post!!