Powered by Blogger.

Search This Blog

Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

#PreggyTips: 6 Cara Menghadapi Flu dan Batuk Saat Hamil


Hola momies to be!!
Kali ini saya mau share pengalaman menghadapi flu dan batuk saat hamil. Flu dan batuk ini penyakit ringan sih tapi mengganggu sekali, apalagi saat kondisi hamil. Pemulihan akan lebih lama menjadikan bumil biasanya lebih tersiksa. Bener gak?
Pada saat trimester pertama saya terkena flu. Walaupun saya sudah benar-benar menjaga kondisi tubuh, tetapi karena kondisi lingkungan dan orang-orang disekitar menjadi faktor yang sulit dihindari. Begitu juga ketika terkena batuk saat memasuki trimester kedua. Alhamdulillah flu dan batuk tidak sampai mempengaruhi kondisi janin. Begitu terkena flu dan batuk saya langsung mengambil tindakan agar tidak memperparah kondisi tubuh.
Saya tidak sampai harus mengkonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan flu dan batuk. Saya hanya menggunakan cara alami bahasa kerennya "natural remedy" dan lagi lagi bersyukur bisa cepat teratasi dengan cara itu. Nah...saya mau membagi beberapa tips jika ibu hamil terkena flu dan batuk. Semua berdasarkan pengalaman saya. Berikut tipsnya....


  • Mengetahui penyebab dan gejala  Flu dan Batuk
Ketika terserang flu dan batuk, kalian harus tahu penyebabnya. Untuk flu disebabkan oleh virus Influenza yang menyerang sistem pernapasan. Jadi ketika terserang flu biasanya akan merasakan gangguan pada sistem pernafasannya, seperti batuk, tenggorokan gatal disertai demam, sakit kepala dan pegal-pegal. Nah bedanya dengan batuk, kalau batuk yang disebabkan oleh radang tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. 
Seperti yang sudah saya tulis diatas gejala flu biasanya adalah hidung tersumbat, batuk, gatal ternggorokan, demam, sakit kepala dan pegal-pegal. Kalau batuk tidak selalu disertai gejala demam atau sakit kepala.

  • Tips menghadapi Flu dan Batuk Saat Hamil
Biasanya flu akan sembuh tanpa obat. Kalaupun perlu minum obat biasanya hanya paracetamol untuk meringankan demam. Karena penyebabnya virus biasanya akan sembuh dengan cara beristirahat. Lain halnya dengan batuk atau batuk yang disebabkan oleh radang tenggorokan. Biasanya butuh bantuan antibiotik untuk melawan bakteri. Tapi ketika kondisi hamil saya pribadi takut untuk mengkonsumsi obat-obatan. Jadi ini yang saya lakukan ketika terserang flu dan batuk:

  1.  Segera beristirahat yang cukup. Pada saat flu saya perbanyak istirahat, bahkan saya putuskan untuk cuti satu hari dan hanya tidur dirumah. Saya sama sekali tidak memikirkan pekerjaan kantor atau rumah, yang penting saya istirahat cukup. Tetapi pada saat terkena batuk saya tidak sampai izin. 
  2. Perbanyak minum air putih. Hidrasi adalah kunci untuk mengembalikan kondisi tubuh. Saya perbanyak minum air putih untuk menghidrasi tubuh. Coba saja kalau dalam sehari kurang minum pasti akan terasa pusing. Kalau kamu termasuk yang sulit untuk sering minum karena pelupa, pakai saja alarm. Jadi target 1-2 liter sehari bisa terpenuhi.
    Hidrasi
  3. Perbanyak makan sayur dan buah. Sayur dan buah yang mengandung vitamin C dapat memperkuat sistem imun tubuh. Kalau sayur apa saja saya makan, wortel, brokoli, sayuran berwarna hijau. Kalau buah, saya biasa makan pepaya, jeruk, buah naga atau mangga. Tapi saya paling suka pepaya dan buah naga. Kalau pepaya sih karena murah meriah dan kandungan vitamin C nya lebih banyak dibandingkan jeruk. Hehehe.
  4. Menggunakan obat tradisional. Saat flu saya hanya beli jeruk (bisa juga pakai lemon) yang kemudian diperas airnya dan ditambahkan air hangat. Bisa juga ditambahkan dengan madu asli. Pada saat batuk saya menggunakan jeruk nipis dan kecap, walau kurang mempan. Lalu saya dibuatkan air jahe oleh suami. Bisa ditambah madu atau gula merah sedikit. Jahe mempunyai zat antibiotik yang bisa meringankan radang. Untuk air jeruk atau lemon sebaiknya diminum ketika sudah makan ya, apalagi yang punya riwayat penyakit mag. Sebenarnya madu juga bagus untuk menjaga kondisi tubuh selama hamil. Tapi saya masih belum rutin minum sampai sekarang nih. 
    Jahe

    Madu
  5. Pakai vicks vapor rub. Tips ini saya baca ketika blog walking di pinterest. Jadi vicks vapor rub, di balurkan pada telapak kaki pada saat malam akan tidur kemudian pakaian kaos kaki. Ini akan memperlancar pernapasan. Pada saat batuk terkadang kita mengalami sulit nafas. Kalau saya karena gak ada vicks vapor rub saya pakai minyak angin andalan babeh yang sengaja saya ambil satu sebelum babeh pindah..hehe. Dan magically, sangat banyak manfaatnya.
  6. Jika flu dan batuk sangat mengganggu aktifitas kamu dan dalam waktu yang lama, saya sarankan konsultasikan ke dokter kandungan. Untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter lebih tahu obat yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Sebenarnya yang terpenting adalah jaga kondisi tubuh agar tidak mudah tertular. Semoga tips-tips diatas membantu untuk para momies yang sedang terkena flu dan batuk ringan. Kalau ada yang punya tips-tips menghadapi flu dan batuk lainnya jangan ragu share di kolom komen di bawah ya. Tetap semangat jalani kehamilan. Happy Preggy!! See you!! 珞





#PreggyTips: 8 Cara Mencegah Heart Burn (Asam Lambung Naik) Saat Hamil

Hi momies!


Gimana kondisi kehamilannya? Semoga momies dan calon baby sehat selalu ya. Kali ini saya mau sedikit berbagi pengalaman ketika usia kandungan memasuki trimester 2, sekitar minggu ke-16. Saat itu mual dan muntah sudah mulai berkurang. Lalu kondisi badan juga lebih segar. Tetapi seiring berkembangnya janin saya merasa bagian perut saya semakin membesar dan seperti sesak. Sesaknya terasa kalau memakai pakaian yang terlalu pas. Saat itu saya belum membeli celana hamil. Saya masih pakai celana kerja saya yang memang bagian pinggang ada karetnya.
Saya merasa lambung saya juga cepat penuh. Saya gak bisa makan banyak. Kalau kekenyangan rasanya begah. Tapi kalau telat makan juga gak enak. Jadi serba salah. Saya merasa kondisi semakin parah saat setelah Idul Adha. Saya merasa makanan yang saya makan keluar lagi begitu saja. Bukan karena mual tetapi karena merasa perut penuh, sakit di ulu hati. Saya sampai merasa nyerinya sampai ke punggung. Kalau kata suami sama seperti mag saat asam lambung naik. Waw...saya memang punya mag tetapi tidak pernah separah ini walaupun telat makan. Kalau dari hasil searching dikenal dengan Heart Burn.
Saya sampai tidak bisa tidur. Sudah minum air teh, air hangat, juga tidak membantu. Semua makanan dimuntahkan. Saat itu suami searching bagaimana mengatasi Heart Burn, karena kondisi saya saat itu cukup merepotkan. Lalu saya diminta menumpuk bantal dan punggung saya dipijat oleh suami. Besokannya saya memutuskan untuk tidak kerja (banyak bolos euy...), istirahat di rumah. Ternyata Heart Burn merupakan kondisi yang wajar dialami ketika hamil. Apalagi seiring dengan membesarnya janin lambung akan semakin terdorong. Bumil dengan riwayat penyakit mag akan lebih besar kemungkinan terkena Heart Burn. Gejalanya seperti rasa tidak nyaman di lambung bahkan yang parah adalah menyebabkan nyeri tukak lambung dan dada terasa panas.
Saya dan suami merangkum hasil searching mengenai Heart Burn dan mempraktekan untuk menghindari saya terkena Heart Burn. Berikut beberapa tips dari yang bisa saya rangkum.

  1. Banyak mencari informasi mengenai kehamilan. Kondisi umum yang akan dialami ibu hamil dan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil. Cari tau tambahan kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Jadi kita tahu seberapa banyak kita akan menambahkan asupan makanan ketika hamil. Karena ibu hamil bukan berarti harus makan dengan porsi double sekali makan. Setahu saya ibu hamil hanya butuh tambahan kurang lebih 15% dari asupan makanan normal. 
  2. Mengetahui kondisi tubuh selama kehamilan. Tidak ada salahnya kita coba observasi kondisi tubuh kita selama hamil. Ada yang aneh atau tidak. Jika memiliki riwayat penyakit tertentu juga harus diingat dan diperhatikan apakah mempengaruhi kehamilan atau tidak. Setelah itu kita akan paham bagaimana memperlakukan tubuh kita selama hamil.
  3. Membuat jadwal makan. Tidak ada salahnya mengatur jadwal makan, kalau perlu pasang alarm. Saat ini banyak aplikasi di smartphone untuk mengatur jadwal makan dan minum. Saya sendiri membuat jadwal makan 2 jam sekali. Jam 7-8 sarapan pagi, jam 10-11 ngemil (bisa buah atau biskuit), jam 12 makan siang, jam 3 sore ngemil lagi, jam 6-7 malam makan malam. Jadwalnya tidak perlu saklek diikuti yang penting kita tahu kapan harus makan dan kapan harus ngemil. 
    Atur jadwal makan
  4. Makan dengan porsi sedikit. Nah...ini yang kadang dilupakan oleh ibu hamil. Apalagi memasuki trimester kedua dimana kondisi tubuh sudah lebih segar. Pasti jadi ingin makan semua makanan. Padahal makan dengan porsi sedikit tetapi sering lebih baik. Hal ini dikarenakan pencernaan kita selama hamil akan melambat. Maka lambung akan butuh waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan. Jadi logikanya jika makan dengan porsi sedikit lambung tidak akan bekerja terlalu keras. 
  5. Hindari makanan yang terlalu pedas, berlemak atau makanan yang bisa memicu asam lambung meningkat. Boleh makan apa saja asal tidak berlebihan. Pengalaman saya, saat itu saya makan rujak dan daging (pas Idul Adha menu dirumah beberapa hari adalah daging) saya juga makan dengan tidak teratur jadilah terkena Heart Burn.
  6. Hindari berbaring atau tidur setelah makan. Usahakan setelah makan jangan langsung tidur, hal ini akan memicu makanan terdorong lagi ke tenggorokan. Saran saya makan malam jangan dekat dengan jam tidur. Paling tidak beri jeda 1-2 jam.
  7. Jika terasa Heart Burn usahakan duduk. Atau jika harus berbaring posisikan kepala lebih tinggi. Sandaran dengan bantal yang ditumpuk.
  8. Setelah makan usahakan jangan terlalu banyak minum air. Secukupnya saja agar lambung tidak semakin penuh. 

Jika Heart Burn sudah sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan tips-tips diatas lebih baik segera konsultasikan ke dokter.
Semoga tips-tips diatas dapat membantu momies mencegah Heart Burn. Tetap jalani kehamilan dengan sehat dan bahagia... Happy Preggy!! See you! 珞