Powered by Blogger.

Search This Blog

Showing posts with label Lamaran. Show all posts
Showing posts with label Lamaran. Show all posts

Hayuni Makeup: Honey Gold Simple Natural Makeup Look-Bridesmaid



Dear beautiful ladies...

How is your day? I hope you always have blessed and beautiful day.

Masih ingat kan 2 minggu lalu aku habis ikut Make Over Beauty Class x Yessi Fadlina Lubis. Nah dari saat itu aku ingin melatih cara aku makeup. Supaya lebih terbiasa dan lebih rapih. Kalau untuk self makeup mah seperti tidak perlu diragukan ya (sombong..). Maksudnya mau jelek atau bagus; rapih atau gak kan buat diri sendiri ini yaudah aja gitu. Toh keseharian juga aku gak suka makeup heboh. Kalau kalian ketemu aku dengan bibir bergincu itu udah paling niat. Hahaha. Jadi, aku mau melatih untuk makeup orang lain agar lebih rapih lagi. I have plans for next...




Model kali ini masih dengan adikku tercinta ya. Makeup look kali ini temanya honey gold. Aku gak pakai banyak warna eyeshadow. Niatnya memang mau buat yang paling simple, supaya kalian semua yang mau belajar self makeup. Kita sama-sama belajar ya. Kedepannya aku akan berusaha share hasil makeup dan produk yang aku gunakan. Plus kalau aku dapat ilmu dan tips baru akan aku share juga.
Honey gold simple makeup look ini bisa kalian pakai untuk menghadiri acara formal misal kondangan, jadi pendamping wisuda, bridesmaid atau mungkin foto prawedding yang temanya simple natural gitu.

Baca juga: Lagi Cari Jasa Makeup Artist? Yuk Ke Sociabuzz Aja

Aku akan list produk yang aku gunakan, tapi ini bukan suatu patokan ya. Kalian perhatikan saja langkah makeupnya saja. Karena makeup itu gak melulu mengenai produk tapi juga skill (kutipan quote dari MUA ganteng sejagad Indonesia). So after prepping your skin with skincare, here is the steps:
  • Alis. Gak mutlak ini jadi langkah pertama untuk kalian memulai makeup, tapi aku pribadi lebih suka memulainya dari alis. Kenapa? Soalnya ini kelemahanku. Aku paling susah untuk buat alis. Eyebrow is my struggle. Jadi pasti akan take more time. Oh iya aku pakai eyebrow cream, lebih mudah menurutku. Kalian coba-coba deh kalian lebih nyaman pakai eyebrow pencil, cream atau powder
  • Setelah alis jadi aku rapihin dengan concealer. Nah concealer-nya aku blend sampai ke kelopak mata juga. Tujuannya apa supaya eyeshadow yang akan dipakai nanti warnanya lebih keluar. Beneran ngebantu? Iya apalagi untuk kelopak mata yang gelap dan berminyak. Setelah itu kelopak matanya aku set dengan bedak yang translusent.
Baca Juga: Review Hayuni: QL Eyebrow Cream-Brown (Produk Lokal dan Murah)

  • Masuk ke eye shadow. Untuk look ini aku pakai 2 warna eye shadow. Warna medium brown yang matte dan medium brown tapi yang shimmer. Untuk yang warna matte aku pakai dari Focallure Blush Contour & Highliter (02) yang warna contour-nya. Aku pakaikan di soket mata. Sedikit demi sedikit sampai di intensitas warna yang sesuai keinginan. Lalu setelah itu aku ambil warna yang shimmer dari eye shadow trionya Wardah Seri A. Aku aplikasikan pakai jari saja. Ambil pakai jari manis lalu ditempel di kelopak mata dan blend dengan jari tengah. Pelan-pelan saja untuk aplikasinya. Ambil sedikit dulu kalau kurang baru tambah. Kalau sudah dapat intensitas warna yang kamu mau, tinggal dibaur pinggiran eye shadow pakai brush. Gampang kan?
  • Selanjutnya aku pakai eyeliner cream Etude House Drawing Liner-Black tipis saja gak dibuat wing juga hanya untuk menambah definisi mata saat dipakaikan bulu mata palsu. Aku pakaikan bulu mata palsu juga ya. 
  • Nah...baru deh kita masuk ke complexion. Untuk kulit wajah adeku ini dia gak perlu pakai primer. Tapi kalau kulit wajahmu perlu pakai primer pakai saja ya. Sesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhan. Aku pakai Focallure Skin Evolution (03 Warm Ivory). Aku lagi suka aplikasi foundation menggunakan jari dulu. Aku ratakan, setelah rata aku tap tap pakai sponge. You can use any kind of beauty sponge. Pastikan sponge sudah dibasahi dan diperas ya (damp sponge). Pelan-pelan ya tap-nya. Terus sampai foundation rata. 
  • Setelah itu aplikasikan concealer warna terang dibawah mata, batang hidung, dahi dan dagu (area yang ingin di highlight). Ratakan lagi dengan cara di tap tap. Pokoknya untuk complexion jangan digeser. 
  • Setelah itu set concealer dibawah mata dengan bedak tabur. Jangan ragu untuk pemakaian bedak tabur. Banyak juga tidak apa-apa. Bedak tabur bisa dipakaikan juga diselur wajah. Setelah itu blend dengan kuas yang besar untuk powder. Kalau kamu mau lebih flawless bisa tambahkan bedak padat dengan kuas saja. Kalau merasa sudah cukup pakai bedak tabur saja ya gak perlu pakai bedak padat. Setelah itu semprot setting spray atau face mist. Aku pakai Pixy Aqua Beauty Protecting Mist fungsinya supaya makeup tidak terlihat cakey dan powdery.
  • Kemarin aku gak pakai contour untuk look ini karena bentuk wajah adeku sudah tirus.
  • Setelah itu aku aplikasikan blush on powder dari Zoya warna Sephia. Aku pakai hanya dibagian apple check dibaur sampai ke belakang.
  • Kemudian aku pakaikan lip cream dar Zoya Lip Paint-Mocha Mousse
  • Aku gak pakai highlighter waktu itu. Tapi kalau kalian mau pakai boleh kok.


Untuk produk yang aku pakai aku list ya

Complexion:
- Foundation Focallure Skin Evolution (03 Warm Ivory)
- Makeover Silky Smooth Translucent Powder (01 Porcelain) ---> Lupa di foto produknya
- Wardah Exclusive Two Way Cake (04 Natural)
- Pixy Aqua Beauty Protecting Mist

Eye:
- Eye shadow Trio Wardah Seri A
- Eyebrow Cream QL-Brown
- Etude House Drawing Liner-Black
- Abstract Beauty Falselashes-F1 Vibrant

Check:
- Zoya Blush On Powder-Sephia

Lip:
- Zoya Lip Paint-Mocha Mousse

Baca Juga: Review Halal Kosmetik-Zoya Lip Paint Mocha Mousse & Blush On Sephia

Wah..panjang juga ya blog post kali ini. Untuk selanjutnya aku akan bayakin foto atau mungkin aku akan tambah dengan video di IG TV ya. Untuk pertama ini dulu ya. Semoga membantu untuk kalian yang mau mulai self makeup. Share produk makeup favorit kalian yuk di kolom komen. Thank you.. See you on my next post!

Cerita Lamaran: He (His mother actually) put ring on it!

Percakapan via chat:
"Aa kata bapak kalau kita udah yakin, jangan dilama-lama"
"Iy"
Beberapa jam kemudian...
"Aa baru selesai ngobrol sama bapak nih"

Salah satu properti yang disiapkan untuk foto tapi ujungnya gak dipakai

Hanya kurang lebih 30 hari setelah aku dipertemukan kembali dengan aa disebuah acara resepsi kakak kelas ku (temannya aa), pembahasan untuk melamar dimulai. Kaget? Pasti. Dengan seribu mili rasa bahagia dan setetes rasa tidak percaya. Bukan aku tidak siap, tetapi tidak percaya jalannya secepat dan semudah ini (Alhamdulillah).
Kami memang baru bertemu lagi sebulan lalu, tetapi sebelumnya kami memang sudah kenal. Aa adalah kakak kelasku di SMP dan SMA. Sebatas itu saja kami kenal. Kami sesekali bertanya kabar via media sosial, juga pernah cerita galau (aku sih yang keseringan galau). Tapi tidak pernah membahas perasaan suka atau bagaimana. Sampai sekarang masih belum percaya kalau yang datang melamarku adalah aa. Eh...gak deng, aa gak pernah nanya ke aku mau atau tidak menikah sama dia. Dia hanya bertanya "ikhlas atau tidak nerima kondisi aa dan dipimpin sama aa?". Merinding waktu baca chatnya, apalagi pas ditanya langsung face to face. Deg-degan, tapi pura-pura cool aja jawab "InsyaAllah ikhlas a". ^__^
Keinginanku untuk menikah itu muncul sekitar 3 tahun lalu, setelah aku mulai bekerja. Rasanya keinginanku sudah kuat. Tapi setelah bertemu aa, aku jadi merasa kosong maksudnya aku mau menikah tapi tidak mempersiapkan apapun. Aa malah tau lebih banyak dari aku dan gak ragu buat cerita rencana-rencana dia. Bahagia bukan, bisa bertemu orang yang mau melibatkanmu dalam rencana hidupnya dan membagi rencana itu denganmu.
Kami punya waktu sekitar 2 minggu untuk persiapan lamaran. Menurutku, bapak agak heboh buat acara lamaran ini. Sempet yaa...beradu pendapat dan aku kesal-kesalan. Tapi ujungnya karena nasehatnya aa yang bilang "gapapa...namanya juga anak perempuan pertama yang dilamar wajar heboh. Jangan kesel kan sekalian nyenengin orangtua". Allah memang adil, aku yang sensi kekanakan begini dipasangkan sama aa yang pemikirannya dewasa.

Waktu 2 minggu menurutku agak sedikit terlalu cepat untuk persiapan lamaran (karena ada sesuatu hal kami maunya lamaran disegerakan). Sebenarnya yang agak keteteran ya hanya waktu mencari cincin saja. Awalnya, aku bilang tidak perlu pakai cincin. Tapi aa maksa katanya "buat ditandain, biar gak diambil orang".. Hadehh... Aku juga minta aa pakai cincin, ya masa aku aja yang ditandain sementara dia gak. Kan kita LDR-an (padahal Cuma 3 hari). Mojang Bandung kan katanya cantik-cantik.
Lalu kami sempat mencari-cari model cincin. Googling beberapa model yang unik, dengan maksud supaya bisa pesan terlebih dahulu. Aa mau buat cincin ala-ala film Lord Of The Ring -__-" Ya kalii.
Cincin model Lord of The Ring (Lupa sumbernya)
Kami sudah membayangkan keseruan mencari cincin ini, sudah tahu pasti bakal bingung-bingung galau. Secara...kami berdua belum pernah beli perhiasan sebelumnya. Wanita satu ini tidak bisa diandalkan dalam memberi referensi toko perhiasan..haha. Entah ya karena gak pernah pakai perhiasan atau memang gak ngoyo harus pakai cincin jadi ya santai saja.
Kami tanya salah satu toko emas di daerah Cikarang (maklum lah...cari yang paling dekat dari rumah kami yang di kampung ini) apa bisa pesan cincin dengan model yang kami mau. Jawabannya bisa sih, tapi waktu pengerjaannya 2 minggu. Mepet sekali dengan hari lamarannya. Cincin untuk aa tadinya mau pakai paladium, khawatir kalau pakai perak cincinya cepat hitam. Tetapi waktu cari di toko di Cikarang tidak ada yang menjual paladium. Lalu kami putuskan berkeliling saja dulu untuk mencari toko perak. Dapat, bisa buat sesuai dengan permintaan tapi harus kasih contoh (tidak bisa kasih gambar). Yaahhh... Diskusi-diskusi dipinggir toko (hahaha) akhirnya kami memutuskan membeli cincin untukku yang sudah ada modelnya di toko emas saja (tidak buat sesuai dengan keinginan kami). Maksudnya supaya bisa dijadikan contoh untuk membuat cincin aa. Aku khawatir bukan dengan model sih, tapi ukuran. Tangan aku kecil susah cari model yang sesuai dan ukurannya pas denganku.
Model awal yang kami berdua mau pesan

Kami kembali ke toko emas sebelumnya. Aku galau memandangi deretan cincin yang dipajang di eatalase toko. Ada satu cincin yang ukurannya pas, modelnya juga simple pas untuk aku yang tidak terlalu suka perhiasan yang heboh. Yap..cincin untukku beres. Lalu kami kembali ke toko perak, pesan cincin untuk aa dengan contoh cincin yang sudah dibeli. Kalau jariku ukurannya kecil sekali, jarinya aa sebaliknya. Jadi sekarang kalau lihat cincinnya disandingkan aku pasti ketawa ngakak. Sabar ya a, punya calon istri kayak aku yang sukanya ngeledek mulu..hehehe. Dasarnya kami suka jalan jadi muter-muter walau gak ngerti harga emas ya seru ajah. Harga cincinya? Ahh...kepo..hehehe. Buat referensi kalian yang baca, aku kasih tau nama tokonya saja ya. Cincin emas putih kami beli di Toko Emas Sinar Baru sedangkan cincin peraknya di Toko Perak Pesona.
Ini yang akhirnya dipilih
Ini cincinnya aa, bayangin di jempol aku masih kegedean hehe

Baju Lamaran. Sebelum aku bertemu aa, aku pernah punya keinginan untuk menjahit (minta tolong tukang jahit sih) baju untuk lamaran. Agustus lalu sewaktu aku ke Jogja aku beli bahan batik di pasar Beringharjo. Saat itu alasanku beli bahan karena memang mau belajar jahit, aku beli bahan batik sekitar 4 meter. Memang ada rencana untuk buat sarimbit, saat itu memang keingetan aa (pada kondisi saat itu sih aneh kenapa ingetnya malah sama aa). Aku kasih tau aa kalau aku punya bahan batik dan mau aku jahit untuk dipakai saat lamaran. Awalnya, aku kira aa gak akan mau buat baju samaan gitu, tapi ternyata dia mau juga. Sempet deg-degan juga bajunya gak bisa jadi tepat waktu, karena ibu tempat aku jahit lagi ada orderan banyak dan biasanya memang lama kalau jahit baju di ibu itu. Tapi ibunya nyanggupin untuk jahit bajunya dan selesai sebelum tanggal 9. Bajunya sempet sempit dibagian pinggul..huhu lah iya badanku membesar. Saat itu juga bajunya dirombak di besarin sedikit. Alhasil gak sempit-sempit banget jadinya. Kalau bajunya aa, karena dia kasih contoh bajunya yang emang agak kecil jadi agak sempit dibagian ketiaknya tapi gak terlalu kelihatan sih.
Makeup? Aku gak ke salon apalagi pakai MUA (gak kuat bayarnya haha). Berhubung aku suka makeup sendiri, biarpun gak jago tapi yaa..buat acara lamaran mah bisa lah. Aku makeup dan pakai jilbab sendiri seadanya yang aku bisa. Maklum saja kalau hasilnya juga seadanya.
Hasil lihat youtube dan search tutorial hijab selama seminggu 

Acara lamaran diadakan pada malam hari ba'da Isya. Permintaan dari keluarga aa, mungkin alasannya karena menunggu keluarganya aa yang datang dari Garut dan Bandung.
"Acara lamaran aja, udah kayak hajatan". Ada aja sih yang bilang begitu. Dengernya jadi bikin keki, bete dan kesel. Bapak sepertinya sedikit over excited karena anaknya mau dilamar, jadi lah siapa aja diundang. Namanya juga orangtua, nanti kalau dilawan aku sendiri yang dosa, ya akunya aja yang ngalah sabar sabar (karena dinasehatin aa juga sih). Biar aja kalau ada yang komen nyinyir.
Emang dasar cewe ya, yang kecil-kecil juga diurusin. Sehari sebelumnya masih ribet cari jilbab yang matching warnanya dengan baju yang mau aku pakai. Susah nyarinya, beruntungnya aa itu tipe yang sabar kalau diajak belanja dan suka kasih saran. Makasih aa (kali aja dia baca).
Alhamdulillah pembagian tugas antara saya dan orangtua berjalan lancar. Lagipula gak banyak yang dipersiapkan. Hanya makanan yang pasti masak sendiri, mamah minta bantuan bude untuk masak semua makanan berat. Kalau kue-kue semua beli dan beberapa ada yang dibawain oleh para sepupu.
Masakan hasil masak ibu-ibu


Alhamdulillah punya saudara dan tetangga yang siap bantu. Walaupun ini hanya acara lamaran, tapi mereka semua bersedia diminta bantuannya. Susunan acaranya disiapkan oleh om sebelah rumah, beliau juga yang mengatur siapa yang jadi pembawa acaranya. Lamaran dari pihak aa diwakilkan oleh uanya (kakak dari bapaknya aa) dan penerima lamaran dari pihak aku diwakilkan oleh ustadz tetangga rumah juga. Awalnya aku nunggu di dalam kamar, sampai akhirnya dipanggil. Salahnya bapak yang mewakili menerima lamaran gak nanya aku dulu lamarannya diterima atau tidak. Tadinya kan aku mau akting (hahahaha), jadi buyar deh karena tiba-tiba dipanggil keluar tanpa ditanya diterima atau gak. Pembawa acaranya malah yang nanya, emang sih ujungnya cuma bisa cengar-cengir (cengar-cengir loh bukannya senyum) grogi..hahaha.


Foto ini diambil hari besoknya gapapa daripada gak ada


Acaranya sedikit ramai, ya karena bapak termasuk yang sesepuh di lingkungan jadi banyak yang ngebantu. Aku juga ngasih kabar ke teman-teman dekat dan ada beberapa dari mereka bisa datang. Dari keluarga aa juga lumayan banyak. Ada orangtua, ade-ade, keluarga, bahkan ada guru SMA (beliau-beliau kaget ternyata yang mau dilamar adalaha aku) dan banyak temen-temen aa pawai pakai motor. InsyaAllah banyak yang datang, banyak yang mendoakan doa baik. Apalagi ibu-ibu di lingkungan rumah sering heboh kalau ada pernikahan. Mereka suka haru bareng-bareng (sampai nangis loh) dan yap..pas kemarin acara lamaranku katanya para ibu juga sampai nangis. Subhanallah...Alhamdulillah.. Itu tandanya banyak yang sayang sama aku. Pokoknya hatur nuhun (sok sunda) buat semua yang sudah bantu dan datang di acara lamaran. ^__^
Keluarga aku
Keluarga aa


Bareng teman-teman aa




Satu-satunya foto berdua yang hasilnya lumayan



Tanyalah Kepada Penulis Skenario Terhebat Di Dunia

Kisah ini dimulai sekitar 30 hari yang lalu, mungkin seperti itu pendapat dari sebagian orang terdekatku termasuk aku. Tapi aku lupa bahwa kisah ini sudah ditulis-Nya sejak pertama kali aku bernafas.
Aku selalu penasaran bagaimana akhir kisah perjalananku ini. Bagaimana dan dimana akan bermuara.


Aku sempat berhenti sejenak untuk menyimak. Tanpa diketahui siapapun termasuk dia yang paling dekat denganku. Aku berada di titik terlelah dalam sebuah perjalanan panjang. Perjalanan miliku sendiri, itu yang pada akhirnya aku sadari. Iya ini perjalananku. Dalam jeda aku memperhatikan sekelilingku. Memperhatikan setiap detail yang aku lewatkan. Setiap hal yang sebelumnya ku ingkari hhmm...yang ku toleransi, karena aku mengira dapat menerimanya sebagai bagian dari perjalanan. Aku salah. Aku tidak siap bertoleransi terhadap itu semua.
Aku pun memperhatikan diriku sendiri. Bercermin merenungi apa yang salah dari aku. Jawabannya adalah meminta. Aku terlalu banyak meminta. Lebih tepatnya salah meminta. Karena lupa siapa yang lebih punya kuasa atas perjalanan ini atas kisah ku ini.
Minta lah kepada Dia Yang Maha Kuasa. Tanya lah bagaimana kisah ini selanjutnya. Itu yang belum aku lakukan sampai sebulan lalu.
Kemudian aku mulai berjalan kembali, perlahan. Ketika itu aku dipertemukan dengan seseorang. Dihadapkan pada 2 pilihan. Meninggalkan atau terus berjalan. Aku sampai pada keputusan meninggalkan untuk terus berjalan.
Memilih adalah hal yang terberat setelah menunggu. Tidak mungkin semudah kamu memilih manisnya gula daripada pahitnya jamu.
Aku bertanya pada Sang Penulis, biar jawaban datang dari-Nya. Benar saja, kemudian aku memutuskan dengan mantap. Lalu apa yang selama ini aku pertanyakan satu persatu menemukan pasangan jawaban. Tidak perlu menunggu terlalu lama, tidak perlu banyak meminta, tidak perlu galau-galauan. Semuanya terjadi dengan cepat.
Kalau sudah berupaya dan berdoa tetapi masih belum sampai ditujuan, maka berserah jadi bagian penutup dari perjalanan.
Allah merahasiakan masa depan, untuk menguji kita agar berprasangka terbaik, berencana terbaik, berupaya terbaik, bersyukur dan bersabar. Hmmm...sudah berusaha bersabar tetapi ujungnya kecewa. Sudah berusaha mencari titik temu malah ternyata dijauhkan. Sementara yang jauh malah didekatkan dengan cara yang tidak diduga-duga. AllahuAkbar.

Allah mendekatkan seseorang. Aa adalah serendipiti. Didekatkan atau dipertemukannya aku dan dia adalah kebahagiaan yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Allah memang penulis sekenario terhebat di dunia. Apa yang Allah kehendaki terjadi maka terjadi lah.